Minggu, 09 Desember 2012

TUHAN TIDAK ADIL vs TIDAK ADIL KEPADA TUHAN

gambar: republika.co.id



















Pernah suatu ketika saya merasa banyak sekali masalah yang membebani kepala sehingga rasanya mau pecah. Hei, bukan lebay lho... memang begitu rasanya. “Tuhan tidak adil!!!” teriak saya dalam hati.

Tapi, syukurlah saya masih bisa mencoba untuk menenangkan diri. Saya mencoba merenungi mengapa Tuhan tidak adil?

Detik berjalan, menit berlalu... saya masih saja terdiam, tak bergerak, mata layu, muka manyun.
Dug... dug... dug... suara jantung pun ikut terdengar.

Perlahan saya mulai berpikir. “Apa benar Tuhan tidak adil ya? Wong Dia Maha Adil kok...?”
“Oh oh oh... kenapa begini...?!!!! Sebenarnya Tuhan Maha Adil nggak sih??? Atau saya yang tidak adil sama Tuhan???” Tiba-tiba saja pernyataan itu muncul dalam pertanyaan saya.
“Hmmm, sebentar... sebentar... iya... iya.... Jangan-jangan memang ini. Ya... ini.... Saya telah berbuat tidak adil kepada Tuhan.”
“Iya. Saya suka minta doa segera dikabulkan, tapi saya sering menunda sedekah, juga sering tidak menyegerakan shalat.

Ketika mau bertemu orang penting, pejabat, ikut seminar, ketemu teman istimewa, menghadiri resepsi, saya selalu berusaha memakai pakaian yang bagus, tapi ketika mau bertemu dengan-Nya saya sering berpakaian seadanya.

Saya juga lebih sering memilih nonton TV daripada memilih sering nonton pengajian.
Saya lebih sering mendengarkan hape berdering daripada mendengarkan adzan ataupun lantunan ayat-ayat Qur’an.
Saya lebih sering bercanda, mengucapkan hal-hal yang tidak ada gunanya, daripada mengucapkan dzikir.
Saya lebih sering memilih membaca buku-buku karangan manusia daripada membaca kitab firman-Nya.”

Terjawab sudah pertanyaan saya. Ternyata saya-lah yang telah tidak adil kepada Tuhan.
Astaghfirullaahal ‘adziim... maafkan saya Ya Allaah...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar